Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertempuran Stalingrad

 

Pertempuran Stalingrad
Pertempuran Stalingrad adalah salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah, dengan korban gabungan militer dan sipil sekitar 2.000.000 orang dengan pihak Soviet yang mengalami korban terbanyak.
 
Pertempuran Stalingrad terjadi pada 17 Juli 1942 hingga Febuari 1943 merupakan sebuah upaya pertahanan dari Uni Soviet di Kota Stalingrad (sekarang Kota Volgograd) menghadapi invasi dari pasukan tentara Nazi Jerman selama Perang Dunia II. Federasi Rusia saat ini menganggap bahwa pertempuran tersebut merupakan Perang Besar Patriotik terbesar mereka dan sebagian sejarawa menganggap bahwa pertempuran tersebut sebagai pertempuran terbesar dari berbagai konflik yang terjadi dipelbagai front pada saat Perang Dunia II.

Pertempuran di Stalingrad ini mengakibatkan terhentinya serangan Jerman yang menargetkan Ibu Kota Moskow, Uni Soviet dan merupakan titik balik bagi Uni Soviet yang sebelumnya membantu Jerman dengan bergabung dengan Blok Sekutu.

Dalam Pertempuran Stalingrad, pasukan Soviet dikepung dan dihancurkan seluruh tentara Jerman di bawah Jenderal Friedrich Paulus, meniru pengepungan Hannibal dan penghancuran tentara Romawi di bawah Aemilius Paulus di 216 SM.

Pertempuran monumental ini dianggap sebagai titik balik dalam perang di Front Timur dan salah satu keterlibatan yang paling penting dari Perang Dunia II.Jerman menganggap bahwa invasi ini sebagai bagian penting dari kampanya militer mereka di Rusia Selatan, sejak dari titik strategis di Sungai Volga mereka bisa meluncurkan serangan lebih lanjut di Kaukasus. Rusia bertekad untuk mempertahankan kota tersebut sebagai pusat industri dan transportasi vital. Kedua pimpinan negara tersebut, Joseph Stalin dan Adolf Hitler memahami pentingnya Stanlingrad sebagai simbolis Diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.


Pada tanggal 3 September 1942, Angkatan Darat Keenam Jerman di bawah Paulus mencapai pinggiran Stalingrad, dengan harapan dapat menguasai kota dengan waktu yang singkat. Tetapi Uni Soviet telah membangun pertahanan mereka dan terus membawa bala bantuan. Seorang jenderal Soviet, V. I. Chuikov, mengambil komando pasukan dipertahanan terdepan, Sementara Marsekal Georgii K. Zhukov menyiapkan rencana serangan balasan terhadap Jerman.

Pertempuran Stalingrad
Pasukan Jerman di Stalingrad (Foto: Wikipedia)
Pada hari berikutnya pasukan Jerman melakukan infilistrasi melalui jalan-jalan di Stalingrad dan mendapatkan perlawanan yang sengit dari pasukan Tentara Merah Soviet. Ledakan dan reruntuhan bangunan menjadi suasana yang lazim dari pertempuran tersebut, serta dengan bau darah segara dan mayat yang terbawa oleh angin. Pada akhir September 1942 pasukan Jerman berhasil mengibarkan bendera Swastika di Departement Store Univermag di pusat kota, namun mereka tetap tidak bisa mengusir pasukan Soviet yang berada di kawasan industry disepanjang Volga.

Pertempuran Stalingrad
Pasukan Uni Soviet melakukan serangan balasan (Foto: RIA Novosti)
Pada pertengahan November 1942 pasukan Jerman menghentikan penyerangan akibat kekurangan amunisi dan perbekalan, Jenderal Zhukov kemudian memerintahkan serangan balasan dengan mengelilingi musuh. Pada kesempatan ini sebenarnya pasukan Jerman dapat ditarik mundur, namun Hitler tidak akan melakukan demikian dan memerintahkan seluruh pasukan mempertahankan wilayah yang mereka duduki.

Marsekal Hermann Goring berjanji untuk memasok bantun kepada Tentara Keenam dari udara namun terbukti tidak mampu untuk melakukannya. Memasuki musim dingin, Marshal Erich von Manstein diberi tugas penyelamatan terhadap pasukan Jerman di Stalingard yang menghadapi kedinginan dan kelaparan. Pada 2 Febuari 1943, Jenderal Paulus menyerah dengan sisa-sisa tentaranya yang tersisa sekitar 91.000 tentara dan meninggalkan sekitar 1500.000 tentara Jerman yang tewas dalam pertempuran tersebut yang menandai kemenangan Uni Soviet.

Kemenangan Soviet di Stalingrad merupakan penghinaan besar bagi Hitler, yang menganggap pentingnya kemenangan tersebut bagi Jerman. Dia sekarang menjadi lebih tidak percaya dari sebelumnya kepada jenderal-jenderalnya. Stalin, di sisi lain, memperoleh kepercayaan militer, yang kemudian melakukan titik balik bergabung dengan Sekutu dan menyiapkan serangan yang tersisa untuk meruntuhkan pasukan Jerman di front Timur.

Pertempuran Stalingrad adalah salah satu pertempuran paling berdarah dalam sejarah, dengan korban gabungan militer dan sipil sekitar 2.000.000 orang dengan pihak Soviet yang mengalami korban terbanyak.



Posting Komentar untuk "Pertempuran Stalingrad"