Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perang Vietnam, Rangkaian Perang di Indocina

 


Pada kurun waktu antara tahun 1957-1975 terjadi peperangan yang melibatkan seluruh elemen di Vietnam. Perang tersebut dikenal dengan sebutan Perang Vietnam yang merupakan bagian dari Perang Indocina Kedua. Pada Perang Indocina pertama, Vietnam terlibat peperangan dengan Perancis dalam merebut kemerdekaan. Perang ini juga merupakan bagian dari Perang Dingin antara dua kubu ideologi besar, yakni Komunis dan Liberal.
File:Gen-commons.jpg
Suasana Konferensi Jenewa 1954. Foto: US Army Photograph
Dua kubu yang saling berperang adalah Republik Vietnam (Vietnam Selatan) dan Republik Demokratik Vietnam (Vietnam Utara). Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina (yang bantuan militer oleh Taiwan dan Spanyol) bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan Uni Soviet, Tiongkok, Korea Utara, Mongolia dan Kuba mendukung Vietnam Utara yang berideologi komunis.

Latar Belakang
Perang Vietnam dilatarbelakangi dari pembagian Vietnam menjadi Vietnam Utara dan Vietnam Selatan berdasarkan keputusan Perjanjian Jenewa menjadikan wilayah tersebut menjadi ajang pertempuran hebat.

 “Perjanjian ini mengakibatkan dipisahkan Vietnam menjadi dua zona, zona utara untuk diatur oleh Viet Minh, dan zona selatan untuk diatur oleh Negara Vietnam.”

Ho Chi Minh, tokoh Pergerakan Nasional Vietnam dan tokoh yang berkeinginan supaya Vietnam bersatu, tidak menerima hasil Perjanjian Jenewa. Pembentukan Vietnam Selatan dianggapnya sebagai penghalang tercapainya persatuan seluruh Vietnam. Untuk keperluan menghancurkan Vietnam Selatan, Ho Chi Minh mengirimkan pasukan Viet Minh menyusup ke selatan. 

Usaha menghancurkan Vietnam Selatan mendapat bantuan dari negara komunis, Uni Soviet dan Cina. Blok Barat yang mengetahui tindakan kedua negara komunis terhadap Vietnam Utara dan merasa mempunyai kepentingan di Vietnam Selatan juga berusaha mempertahankan wilayah tersebut. Amerika Serikat memerintahkan pasukannya membantu Vietnam Selatan. Dengan demikian, Perang Vietnam merupakan contoh konkret perebutan pengaruh dua negara adidaya.

Mulainya Pertempuran
File:HoCMT.png
Jalur yang ditempu pasukan Ho Chi Minh. Foto:  RM Gillespie at en.wikipedia
Pasukan gerilya Vietnam Utara menyusup dan berhasil melakukan infiltarsi ke wilayah Vietnam Selatan. Pasuka tersebut membentuk gerakan gerilya komunis di Vietnam bagian selatan yang dikenal dengan Vietkong dan melakukan propaganda terhadap rakyat Vietnam selatan atas ancaman Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.

Penyamaran pasukan Vietkong menjadi rakyat sipil membuktukan propaganda berhasil, banyak dari pasukan Vietkong dilindungi oleh rakyat Vietnam Selatan. Hal ini mengakibatkan pasukan Amerika Serikat yang bertugas di Vietnam Selatan sulit membedakan antara pasukan komunis dengan rakyat.

Pasukan Vietkong selain bergerilya juga membuat terowongan bawah tanah (jalur tikus) dalam mematahkan perlawanan Amerika Serikat. Ranjau dan jebakan dari bambu runcing juga dipakai untuk mengalahkan Amerika Serikat. Sebaliknya, pasukan Amerika Serikat dengan persenjataan modern membabi buta menyerang pertahanan Vietkong.

Pasukan Amerika Serikat dan Vietnam Selatan berusaha menghancurkan jalur pasukan gerilya Ho Chi Minh dan kubu-kubu pertahanan komunis dengan melakukan pemboman disepanjang jalur gerilya. Jalur yang dilalui Ho Chi Minh adalah jalan-jalan yang dibuat di hutan-hutan sepanjang perbatasan Vietnam Selatan–Laos–Kampuchea yang digunakan pasukan Viet Minh menyusup ke Vietnam Selatan sebelumnya.

Salah satu pertempuran hebat antara pasukan Vietnam Utara dan pasukan Vietnam Selatan yang dibantu Amerika Serikat terjadi pada Tahun Baru Tet 1968 (The Tet Offensive). Penyerbuan pasukan komunis itu dapat dipatahkan, tetapi kedua belah pihak menderita kerugian dalam jumlah yang besar. Menyadari bahwa Perang Vietnam telah berlangsung lama dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit, usaha mencapai perdamaian pun digelar pada sekitar tahun 1970.

Upaya Gencatan Senjata

How Many Americans Were Killed In The Vietnam War? - WorldAtlas
Pasukan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam. Foto: nydailynews.com

Pemerintah Vietnam Utara, pemerintah Vietnam Selatan, dan pemerintah Amerika Serikat melakukan perundingan di Paris. Pada tahun 1972 pemerintah Amerika Serikat mengumumkan bahwa Indonesia, Kanada, Polandia, dan Hongaria pada prinsipnya sepakat untuk menjadi pengawas gencatan senjata di Vietnam.

Namun, kesepakatan itu menjadi berantakan karena Viet Minh dan Vietkong secara tiba-tiba pada tanggal 3 April 1972 melakukan serangan besar-besaran dan hampir saja menguasai Saigon, Ibukota Vietnam Selatan. Atas tindakan tersebut, Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon bersikap tegas dan mengeluarkan perintah, antara lain:
  1. Meranjau semua lalu lintas laut yang menuju Vietnam Utara;
  2. Menghancurkan semua jalur komunikasi dan transportasi Vietnam Utara.

File:Bombing in Vietnam.jpg
F-105 Thunderchiefs menjatuhkan bom di Vietnam Utara. Foto:  National Archives and Records Administration
Amerika Serikat kemudian melakukan pembersian besar-besaran. Amerikas Serikat meminta seluruh divisi dan kapal tempur pasukan asing untuk keluar dari zona perang Vietnam Utara. Hal ini dilakukan sampai terjadinya itikad dari Vietnam Utara untuk menyetujui gencatan senjata dan membebaskan tawanan perang Amerika Serikat.

Australia dan Filipina yang merupakan sekutu Amerika Serikat jelas mendukung rencana tersebut. Namun, Uni Soviet dan Cina yang merupakan lawan Amerika Serikat sangat menentangnya. Amerika Serikat membatalkan secara sepihak niat melakukan pemboman ke Vietnam Utara karena adanya kemajuan dalam perundingan. Perundingan gencatan senjata yang seharusnya ditandatangani pada tahun 1970, akhirnya baru ditandatangani pada tahun 1973. Meskipun persetujuan damai telah ditandatangani, pada praktiknya masih sering terjadi pelanggaran.

Keadaan dalam negeri Vietnam Selatan sendiri sedang terjadi keretakan. Presiden Nguyen Van Thiew mengundurkan diri dan menunjuk Wakil Presiden Tran Van Huong sebagai penggantinya. Ketika mengundurkan diri Presiden Nguyen Van Thiew mengecam Presiden Amerika Serikat, Nixon karena mendesaknya menandatangani Persetujuan Paris. Padahal itu artinya Vietnam Selatan menyerah pada Vietnam Utara. Selain itu, ia bersedia menandatangani persetujuan itu karena Amerika Serikat berjanji mengirim pesawat pembom B-52 apabila terjadi pelanggaran oleh Vietnam Utara.

Namun, nyatanya Amerika Serikat mengingkari hal itu. Pelanggaran persetujuan damai makin sering terjadi. Komunis pun makin mendekati kemenangan. Pada tanggal 18 April 1975 pasukan pelopor komunis dalam serangannya berhasil mendekati Saigon sampai jarak kurang 5 km. Pasukan komunis terus bergerak maju dan mendekati ibu kota. Rakyat Vietnam Selatan panik dan berebut untuk mengungsi. Sehubungan dengan keadaan itu, sejak tanggal 20 April 1975 Amerika Serikat mengirimkan lima buah kapal induk dari Armada VII untuk mengangkut para pengungsi tersebut.

Pada tanggal 30 April 1975, Presiden baru Vietnam Selatan, Duong Van Minh yang baru dilantik tanggal 28 April 1975 menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Vietkong. Untuk merayakan kemenangan itu, Vietkong mengubah nama Saigon, Ibukota negara Vietnam Selatan menjadi Ho Chi Minh.

Perang ini mengakibatkan eksodus besar-besaran warga Vietnam ke negara lain, terutamanya Amerika Serikat, Australia dan negara-negara Barat lainnya, sehingga di negara-negara tersebut bisa ditemukan komunitas Vietnam yang cukup besar. Setelah berakhirnya perang ini, kedua Vietnam tersebut pun bersatu pada tahun 1976 dan Vietnam menjadi negara komunis.

Akhir Bagi Amerika Serikat
Demenstrasi di Amerika Serikat yang menentang keikutsertaan AS di Perang Vietnam. Foto: InterExchange
Presiden Amerika Serikat Nixon menarik pasukannya dan meninggalkan perang dalam menghadapi tekanan rakyat dan Kongres Amerika Serikat yang menentang keikutsertaan Amerika Serikat terhadap Perang Vietnam yang dinilai tidak menguntungkan dan cenderung menggerus perekonomian Amerika Serikat.

Akibat Perang Vietnam, Amerika Serikat kehilangan pengaruh terhadap Vietnam,dan merugi secara finansial. Hingga tahun 1975, Washington telah menghabiskan dana yang jika diukur dengan nilai saat ini setara dengan 761 milyar US Dollar. Biaya tak terduga yang muncul di luar ongkos perang bahkan ditaksir mencapai 1,4 tilyun US Dollar. 

Lebih dari 1,3 juta orang tewas terbunuh selama perang Vietnam. Amerika sendiri kehilangan sekitar 56.000 serdadu, sementara 156.000 lainnya mengalami luka atau cacat seumur hidup. Namun jumlah tersebut tidak sebanding dengan angka kematian yang disebabkan pengeboman militer AS, yakni hingga 200.000 warga sipil dan militer di Vietnam dan Kamboja.

Posting Komentar untuk "Perang Vietnam, Rangkaian Perang di Indocina"