Janissari, Pasukan Khusus Turki Utsmani
Foto: weloveist
Janissari bisa disebut Janizary, dalam bahasa Turki, Yeniçeri yang
memiliki arti "tentara baru" merupakan pasukan infantri elit milik Turki
Utsmani. Mereka merupakan pasukan pengawal sultan yang paling dipercaya
kekaisaran Utsmani. Pasukan ini mulai didirikan pada era Sultan Murad I
(1362–1389).
Para Janissari merupakan budak yang berasal dari daerah taklukan Utsmani
khususnya di wilayah Balkan. Kekaisaran Utsmani mengambil anak-anak
beragama kristen yang berusia antara 8 sampai 20 tahun, mereka kemudian
mengalami Islamisasi dan diberi pelatihan militer. Meskipun mereka
adalah budak, mereka tetap mendapatkan bayaran yang layak dan mendapat
kedudukan yang baik dalam masyarakat.
Janissari mendapat pelatihan khusu agar dapat bergerak sangat cepat
ketika terjadi kekacauan. Mereka disebar di berbagai kota di Kekaisaran
Turki Utsmani. Meskipun mereka secara dasar merupakan bagian dari
angkatan darat, mereka juga ditempatkan dalam berbagai kapal perang
Utsmani sebagai pasukan pengamanan.
![]() |
Pasukan Jannisari dengan penggunaan senjata yang mereka miliki. Foto: nocookie.net |
Jannisari pada awalnya dipersiapkan sebagai pasukan pemanah, dalam
pertempuran jarak dekat biasa menggunakan kapak dan pedang kilijs. Dalam
keadaan tidak berperang, Jannisari bisanya hanya dibekali senjata
berupa pisau belati dan pedang Yatagan saat menjaga istana kerajaan,
pedang Yatagan sendiri menjadi simbol dari Korps Jannisari. Pada tahun
14440-an, Jannisari mulai dipersenjatai dengan senjata api sederhana.
"Sebagai pasukan Infanteri membawa senapan terbukti menjadikan
Jannisari lebih efektif daripada pasukan kavaleri yang dilengkapi dengan
pedang dan tombak. Janissari adalah prajurit penuh waktu dibayar dengan
upah tunai selama kedaan perang dan damai. Dalam perang, mereka
menerima bagian dari harta rampasan perang juga."
Baru pada abad ke-16, Jannisari mendapatkan modernisasi dalam
persenjataan, mereka dilengkapi dan mendapatkan pelatihan penggunaan
senapan. Penggunaan "trench gun" (Senapan Parit), granat tangan,
dan meriam tangan menjadi hal yang umum digunakan oleh Jannisari. Ketika
Jannisari terlibat dalam Perang Kreta (1645-1669), penggunaan "Pistol
Abus" menjadi populer digunakan oleh Jannisari.
Korps Janissari bertahan hingga akhir abad ke-19 M, mereka menolak
modernisasi militer yang dilakukan Kekaisaran Turki Utsmani. Alasan
lainnya pembubaran korps ini, karena pasukan ini banyak melakukan kudeta
pada sekitar abad ke-17 sampai 18 M. Salah satu kudeta yang dilakukan
oleh Janissari adalah pada 15 Juni 1826, ketika 135.000 Janissari
melakukan pemberontakan terhadap kekuasaan Sultan Mahmud. Kudeta ini
gagal dan berakhir dengan banyaknya Janissari yang tewas dan dijebloskan
ke penjara.
Atas pemberontakan ini, Sultan Mahmud II kemudian mengeksekusi mati sekitar 6000 Jannisari dan kemudian membubarkan pasukan ini pada tahun 1826 dan membentuk kesatuan yang lebih modern.
Atas pemberontakan ini, Sultan Mahmud II kemudian mengeksekusi mati sekitar 6000 Jannisari dan kemudian membubarkan pasukan ini pada tahun 1826 dan membentuk kesatuan yang lebih modern.
Posting Komentar untuk "Janissari, Pasukan Khusus Turki Utsmani"